DAD Kalteng Beri Respon Dugaan Pemukulan yang Dilakukan Panglima Pajaji

Whatsapp Image 2024 01 19 At 6.48.57 Pm
DAD Kalteng melakukan pertemuan bersama Ormas Dayak Kalteng yang diikuti tokoh masyarakat, merespon terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh Panglima Pajaji beserta rombongan

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dewan Adat (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah () menanggapi adanya dugaan yang dilakukan oleh Penglima Pajaji beserta rombongan.

melaksanakan pertemuan yang diikuti oleh beberapa organisasi masyarakat (Ormas), tokoh masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah, yang turut dihadiri oleh korban pemukulan.

Kejadian pemukulan tersebut dilakukan diduga Pajaji kepada salah satu karyawan di salah satu SPBU, di Jalan Tjilik Riwut Km 12, Kota Palangkaraya, Sabtu (13/1/2024).

Whatsapp Image 2023 12 13 At 8.54.37 Pm

Ketua DAD Kalteng melalui Ketua Biro Pertahanan dan Keamanan Adat, Ingkit Djaper menjelaskan, berdasarkan keterangan korban kejadian diduga pemukulan ini terjadi karena miskomunikasi.

“Karena pada saat mengisi BBM, korban bersama tiga rekannya bercanda, salah satu rekannya menyatakan ‘Dri itu seperti Panglima Pajaji yang di tiktok’, lalu dia nunjuk ada temannya satu bernama Tri atau Tole,’kalau si Tri ini panglima apa? wah kalau si Tole ini panglima k**tol katanya. Nah disinilah ada hal yang terjeda, sehingga memicu peristiwa yang tidak kita inginkan,” katanya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Ingkit meminta Pajaji yang berasal dari Kalimantan Barat (Kalbar) supaya dilakukan adat Dayak Kalimantan Tengah.

“Walaupun mereka ini sudah berdamai, tapi tidak ada hitam diatas putih, dan tindakan yang dilakukan oleh saudara kita Pajaji tidak mencerminkan bahwa yang bersangkutan orang adat,” ungkapnya.

Ingkit menambahkan, secepatnya pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada Panglima Pajaji beserta rombongan tersebut untuk bisa hadir di Betang Hapakat, sekretariat Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah.

“Hal ini kita sampaikan juga kepada DAD Kalimantan Tengah untuk bisa mengkoordinasikan ini dengan DAD Kalimantan Barat, supaya kita masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang katanya beradat bisa menujukan secara faktual bagaimana hidup beradat sebenarnya,” ujarnya.

Pihaknya meyakini dan juga percaya, Panglima Pajaji akan datang ke Kalimantan Tengah guna menyelesaikan persoalan dugaan pengeroyokan tersebut.

“Kita yakini dan percaya, sebagai seorang yang gentleman, seorang yang dikatakan Panglima, saudara Pajaji akan datang kesini untuk menyelesaikan persoalan ini secara Adat Dayak Kalimantan Tengah,” imbuhnya.

Sementara itu, Mantir Adat Kelurahan Menteng, , Dandan Ardi menyebutkan, Pajaji agar datang ke DAD Kalteng untuk berdamai, dengan menerapkan Dayak Kalimantan Tengah.

Ia menyampaikan, ada tiga poin pasal yang akan diterapkan ke Panglima Pajaji untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu Biat Himang, Tetes Hinting Bunu dan Kasukup Belum Bahadat.

“Kita berharap hal ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dan kesepakatan kedua pihak,” pungkasnya. (asp)