Pemprov Gelar Pasar Murah di Murung Raya, untuk Bantu Masyarakat Terdampak Inflasi

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, melaksanakan kunjungan kerja untuk mengadakan di Alun-alun , Kabupaten , pada Kamis (10/10/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu masyarakat kurang mampu menghadapi inflasi yang terjadi di daerah.

Dalam sambutannya, menjelaskan bahwa pasar murah ini akan dilaksanakan di 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Ia mengatakan,

“Saat ini dunia tidak menentu. Sejak COVID-19 dan adanya perang yang belum berakhir, terjadi inflasi di berbagai belahan dunia, termasuk Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Gubernur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dengan menanam tanaman jangka pendek seperti cabai, pare, kacang panjang, dan timun di pekarangan rumah.

“Sehingga Kalimantan Tengah tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga dapat berperan sebagai produsen pangan,” tambahnya.

Selain itu, Kalteng juga memiliki program listrik nyala, yang akan menjangkau 5.000 rumah di daerah pedesaan, termasuk Kabupaten Murung Raya.

Gubernur berharap pengembangan tanaman kakao di Kabupaten Murung Raya juga dapat dilakukan di sekitar DAS Barito untuk membantu perekonomian masyarakat.

Sugianto juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah () yang akan datang.

“Coblos lah sesuai hati nurani, dan jangan golput,” pesannya.

Pada pasar murah kali ini, Pemprov Kalteng menyediakan 1.500 paket sembako yang berisi 10 kg beras, 1 kg gula, dan 1 pack minyak goreng, seharga Rp198.500. Namun, dengan subsidi Pemprov senilai Rp178.500 dan tambahan subsidi Rp20.000 dari Gubernur, paket sembako ini bisa diperoleh secara gratis.

Ketua TP PKK Prov Kalteng, Ivo Sugianto Sabran, menambahkan bahwa kegiatan pasar murah ini mencerminkan kepedulian Gubernur Sugianto untuk memberikan akses pangan yang terjangkau bagi masyarakat.

“Berkat kegiatan pasar murah ini, inflasi di Kalimantan Tengah termasuk yang paling rendah di Indonesia,” ujarnya.

Ivo juga menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya melalui program untuk mengurangi di Kalimantan Tengah. Ia mengingatkan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan membawa bayi mereka ke Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang.

Pemprov Kalteng juga menyediakan untuk 20 ribu mahasiswa tidak mampu, masing-masing mendapatkan Rp7,5 juta per tahun, serta program kuliah gratis untuk 10 ribu orang yang tidak mampu di seluruh universitas di Kalteng.

“Ini semua merupakan upaya untuk menurunkan angka stunting dan mencegah perkawinan dini. Batas usia ideal untuk perempuan menikah adalah 21 tahun, sedangkan laki-laki 25 tahun,” pungkasnya. (asp)