IPM Kalteng 2025 Naik Jadi 74,86, Tanda Kemajuan Kualitas Hidup Masyarakat

Whatsapp Image 2025 11 11 At 10.31.56 Am

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pembangunan manusia di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan kemajuan positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 mencapai 74,86, naik 0,78 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 74,28.

Capaian tersebut menempatkan Kalteng dalam kategori tinggi, sekaligus mencerminkan peningkatan nyata di berbagai aspek kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa pertumbuhan IPM tahun 2025 tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan rata-rata pertumbuhan selama periode 2020–2024.

Ia menjelaskan, peningkatan IPM didorong oleh perbaikan pada seluruh indikator pembentuknya, yaitu Umur Harapan Hidup yang naik 0,28 tahun (0,38 persen), Pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan meningkat Rp309 ribu (2,51 persen).

“Kemudian Harapan Lama Sekolah bertambah 0,01 tahun (0,08 persen), dan Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,15 tahun (1,70 persen),” jelas Agnes Widiastuti di Palangka Raya.

Dari sisi kesehatan, Umur Harapan Hidup (UHH) di Kalteng kini mencapai 74,01 tahun, yang berarti bayi yang lahir pada 2025 memiliki peluang hidup hingga usia tersebut.

Sementara di bidang pendidikan, Rata-rata Lama Sekolah mencapai 8,96 tahun atau setara kelas tiga SMP, dan Harapan Lama Sekolah mencapai 12,78 tahun, setara tahun pertama kuliah.

Secara ekonomi, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan juga meningkat menjadi Rp12,6 juta per orang, menandakan peningkatan daya beli dan taraf hidup masyarakat.

Agnes menuturkan, peningkatan IPM tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga di sejumlah kabupaten. Hal ini menunjukkan pemerataan pembangunan yang semakin baik di Kalimantan Tengah.

“Pada tahun 2025, Kabupaten Murung Raya mencatat pertumbuhan IPM tertinggi sebesar 1,06 persen, disusul Barito Timur sebesar 0,92 persen, dan Kotawaringin Barat sebesar 0,89 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Kota Palangka Raya menjadi satu-satunya daerah di Kalteng yang masuk kategori sangat tinggi untuk capaian IPM, sedangkan 13 kabupaten lainnya berada pada kategori tinggi.

Menurut BPS, peningkatan merata hampir di seluruh wilayah menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam memperluas akses pendidikan, layanan kesehatan, serta pembangunan ekonomi yang inklusif.

Agnes menambahkan, capaian ini diharapkan menjadi dorongan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. (asp)