BALANGANEWS, PULANG PISAUÂ – Kelompok Mahasiswa KKN Kebangsaan ke-X tahun 2022 di desa Purwodadi, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, melakukan sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Pembuatan Pupuk Organik dari kotoran sapi kepada siswa SD di Purwodadi.
“Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan implementasi penerapan SDGs Desa Nomor 4 Tentang Pendidikan Desa Berkualitas dan Nomor 15 Tentang Desa Peduli Lingkungan Darat,” jelas Ketua Kelompok KKN Kebangsaan di Desa Purwodadi, Sal Sabillah, Senin (8/8/2022).
Ia menjelaskan, kegiatan PHBS di lingkungan sekolah dan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi tersebut digelar di dua tempat sekolah dasar yang ada di desa Purwodadi, yaitu SDN Purwodadi -1 pada 4 Agustus 2022 dan SDN Purwodadi -2 pada 5 Agustus 2022.
Tambahnya, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan gerakan awal yang diterapkan untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat guna meningkatkan kualitas kesehatan. Hal ini dimulai dengan cara menanamkan kesadaran individu dan memperkenalkan tentang pentingnya kesehatan pada anak-anak dalam setiap tatanan di sekolah.
“Melalui kegiatan ini diharapkan sekolah dapat menjadi tempat untuk anak-anak belajar secara mandiri menjaga kebersihan, mencegah penyakit dan berperan dalam mewujudkan lingkungan sehat, yaitu tujuan pentingnya PHBS di perkenalkan di lingkungan sekolah dan menjadi salah satu tempat yang bisa mencegah berbagai sumber penularan penyakit,” kata Sal Sabillah.
Dikatakannya, kegiatan PHBS ini di awali dengan melakukan kegiatan senam pagi bersama siswa-siswi serta guru sekolah, selanjutnya pengenalan indikator lain yaitu cuci tangan pakai sabun dengan pendekatan pengenalannya diselingi dengan nyanyian 7 langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
“Selain itu, kami mahasiswa KKN tidak lupa mengingatkan dan mengajak siswa-siswi untuk tetap mengamalkan 6 indikator lainnya PHBS, seperti mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk, membuang sampah pada tempatnya, memantau BB dan TB dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan tidak merokok di sekolah, sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI,” ingat Sal Sabillah.
Di samping pengenalan PHBSÂ di lingkungan sekolah, mahasiswa KKN Kebangsaan di Desa Purwodadi dibawah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Louise Theresia tersebut juga mengajarkan kepada siswa bagaimana cara membuat pupuk organik dengan menggunakan kotoran sapi atau kambing kering, Em4, dan larutan gula merah lalu dicampur rata dalam wadah plastik kedap udara.
“Pembuatan pupuk organik adalah sarana untuk memanfaatkan apa yang sudah ada dan cara untuk mengajari anak-anak tentang pertanian sambil juga memanfaatkan limbah yang sudah ada dan diterapkan dengan cara yang sederhana dan mudah,” pungkasnya. (asp)