Cipta Karya PUPR Barsel Fokus Laksanakan Program Tahun 2021

Kabid Cipta Karya Kusnardi, ST MT

BALANGANEWS, BUNTOK – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Selatan (Barsel) melalui Bidang Cipta Karya ada beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2021 ini, yang pertama itu bidang air minum yang sumber pendanaannya baik dari dana DAK maupun dana APBD Kabupaten Barsel, itu seperti biasanya penyediaan sarana dan prasarana air bersih, yang lokasinya salah satunya di kota Buntok.

“Artinya untuk tahun 2021 ini kita coba meningkatkan kapasitas terpasang dari PDAM yaitu dengan menambah kapasitasnya menjadi tambahannya yaitu 50 liter per detik. Jadi mudah-mudahan dengan tambahan kapasitas ini, PDAM Buntok bisa mengcover kota Buntok maupun Desa Pemait bahkan mungkin juga bisa sampai Desa Sababilah,” kata Kepala Dinas PUPR Ita Minarni, ST, MT melalui Kabid Cipta Karya Kusnardi, ST MT, kepada BalangaNews, Kamis (25/2/2021).

Masih dikatakan Kusnardi di samping itu juga ada pembangunan pipa nisasi artinya menambah panjang pipa induk yang sebelumnya sampai dengan batas Kota Buntok dengan Desa Pemait mudah-mudahan bisa sampai Desa Sababilah. Kemudian penambahan SR dan water meter itu untuk ke Buntok dan sekitarnya, yang tadi itu adalah dengan dana APBD.

“Sedangkan untuk dana DAK kita melanjutkan program Pamsimas yang sebelumnya terbatas fungsinya, jadi kita tambah supaya berfungsi artinya air itu yang dari tempat pengolahan dan penampungan sudah sampai ke rumah-rumah,” ucap Kabid Cipta Karya PUPR Barsel.

Ditambahkan, di samping program tadi ada juga namanya program sanitasi jadi program sanitasi ini salah satunya itu pembangunan septik individual contohnya yang sudah terbangun itu di Desa Sababilah dan Desa Sanggu. Untuk tahun 2021 ini ada beberapa desa yang akan mendapat program sanitasi.

Selain itu juga ada program pembangunan TPS 3R yang bertepatan di Desa Mabuan dengan menggunakan dana DAK, dengan program pembangunan TPS 3R artinya untuk ke depannya pengelolaan sampah itu kalau bisa sebelum sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah terpilah, jadi tidak ada lagi penumpukan-penumpukan sampah seperti yang terjadi di Kota Buntok.

“Karena Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara ditutup, jadi lokasi-lokasi sementara itu cepat penuh sampahnya, sedangkan kita belum mempunyai Trans Depo, artinya sampah sebelum dibuang di TPA, sampah itu ada tempat persinggahannya, sekarang pemerintah daerah masih mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan Trans Depo untuk sampah,” tambahnya. (lam)