BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperkuat upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok, khususnya beras, di wilayahnya.
Melalui tim gabungan yang terdiri atas Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, serta Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Kalteng melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor dan pengecer besar beras di Kota Palangka Raya, Rabu (5/11/2025).
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Agus Candra, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pengawasan yang sebelumnya dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Tim Satgas Pangan Kalteng pada 23 Oktober 2025.
Selain itu, langkah ini juga menjadi bentuk respons terhadap surat teguran yang telah disampaikan Disdagperin kepada para pelaku usaha terkait penerapan harga eceran tertinggi (HET) beras.
“Kami ingin memastikan bahwa harga beras di pasaran tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan berlebih dengan menaikkan harga di luar batas HET,” ungkapnya.
Agus menyampaikan, dalam kegiatan tersebut tim gabungan tidak hanya memeriksa harga jual di pasaran, tetapi juga menghimpun data harga perolehan beras dari produsen serta menelusuri berbagai kendala yang terjadi dalam rantai distribusi.
Tujuannya, kata dia, agar pemerintah dapat memahami secara menyeluruh penyebab fluktuasi harga dan merumuskan langkah-langkah efektif untuk menekan gejolak harga di masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa harga beras di pasaran tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan berlebih dengan menaikkan harga di luar batas HET,” ujarnya menegaskan.
Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga kestabilan harga pangan.
“Kami juga terus memantau distribusi dan stok di lapangan. Kalau ada indikasi penimbunan atau permainan harga, kami akan tindak bersama aparat penegak hukum,” tegasnya.
Menurut Agus, sinergi antarlembaga menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan bahan pangan strategis dan memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Pemerintah juga terus mendorong transparansi distribusi agar jalur pasok tidak dimanfaatkan oleh oknum untuk mempermainkan harga.
Langkah-langkah pengawasan ini diharapkan mampu menekan potensi lonjakan harga beras menjelang akhir tahun, sekaligus memastikan kebutuhan pangan pokok masyarakat Kalteng tetap aman dan terkendali. (asp)










