BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Fakultas Kedokteran kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Berbasis Masyarakat: Penyuluhan Stunting dan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil (BATUAH)” di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Palangka Raya, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat, dengan melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran serta dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPR.
Ketua panitia, Apt. Fatmaria, M.Farm, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil mengenai pentingnya pemenuhan nutrisi selama kehamilan dan pemeriksaan rutin guna mencegah stunting pada anak.
“Melalui kegiatan ini, kami berupaya mendorong ibu hamil agar memahami pentingnya gizi seimbang dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Selain penyuluhan, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan serta membagikan vitamin dan susu bagi ibu hamil,” ujar Fatmaria.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh puluhan ibu hamil dari trimester pertama hingga ketiga, serta kader posyandu setempat.
Para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan tim medis Fakultas Kedokteran UPR, yang terdiri dari dr. Herlina Eka Shinta, Sp.PA, dr. Angeline Novia Toemon, M.Imun, serta sejumlah mahasiswa kedokteran.
Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi masyarakat untuk mencegah stunting sejak dini melalui pola hidup sehat dan pemenuhan gizi seimbang.
Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian masyarakat UPR akan melakukan monitoring dan evaluasi pada akhir November 2025 untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan derajat kesehatan ibu serta anak di wilayah Palangka Raya,” tutup Fatmaria.
Kegiatan pengabdian ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi sebagai garda terdepan dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. (asp)










