Inflasi Kalteng September 2022 Paling Besar Disumbang Bensin

SAVE 20221003 172907

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa terjadi inflasi di Kalteng sebesar 1,19 persen pada bulan September 2022.

Hal tersebut berdasarkan dua kota acuan, yaitu kota Palangka Raya dan Sampit.

“Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 1,05 persen dan Sampit mengalami inflasi sebesar 1,43 persen,” ucap Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro di kantor setempat, Senin (3/10/2022).

Eko menerangkan, komoditas utama yang andil inflasi di Kota Palangka Raya pada September 2022 tersebut adalah paling besar ialah bensin, yakni sebesar 0,81 persen. Bahkan di Kota Sampit sama, yaitu bensin andil inflasi besar yakni sebesar 0,89 persen.

Selain bensin, terang Eko andil inflasi di Kalteng yaitu beras, dengan masing-masing andil inflasi sebesar 0,11 persen di Palangka Raya dan 0,09 persen di Sampit.

Selanjutnya, yaitu bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen di Kota Palangka Raya, dan 0,07 persen di Kota Sampit.

“BBM mengalami kenaikan, tentu secara langsung atau tidak akan mempengaruhi perkembangan harga di pasar. Di samping kenaikan BBM, fluktuasi harga yang lain juga naik, terutama Gas LPG dengan alasan bongkar muatnya naik, bahkan ada beberapa pedagang menjual jauh dari harga eceran tertinggi. Selain itu, Harga beras juga mengalami peningkatan 2 persen, dan beberapa komoditi holtikultura, sehingga mempengaruhi harga pasar terutama di Kotim,” ucap Eko.

Di samping itu, menurut data BPS Kalteng ada beberapa komoditas juga yang andil mengurangi angka inflasi di Kalteng. Berikut komoditas utama yang andil inflasi di Kota Palangka Raya, angkutan udara 0,18 persen, bawang merah 0,15 persen, tomat 0,05 persen, semangka 0,03 persen dan minyak goreng 0,03 persen.

Sementara itu di Kota Sampit, andil komoditas utama terhadap deflasi, yaitu tomat 0,08 persen, bawang merah 0,06 persen, minyak goreng 0,06 persen, cabai rawit 0,04 persen dan ikan nila 0,03 persen. (asp)