Kendalikan Inflasi, TPID Kalteng Telah Lakukan Berbagai Upaya

WhatsApp Image 2022 10 20 at 08.15.03
Suasana FGD pengendalian inflasi dan kunjungan lapangan Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin mengatakan, dalam rangka menjaga inflasi di Kalteng, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng telah melakukan serangkaian kegiatan pengendalian dalam kerangka 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif.

Pada aspek upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan sebagai quick wins pengendalian inflasi, maka sejak tanggal 15 Agustus 2022 kata Nuryakin, Pemprov Kalteng telah melaksanakan peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sakuyan Lombok berupa Gerakan Menanam Cabai Rawit di pekarangan.

“Gerakan ini kami membagikan 2000 polybag bibit cabai kepada 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) dari empat kecamatan di Kota Palangka Raya,” jelas Nuryakin di Palangka Raya, Rabu (19/10/2022).

Selain itu, sambungnya, dilakukan juga pembagian bibit cabai di Barito Selatan serta launching replikasi klaster cabe dan bawang merah melalui GERTAM BABE BERKAH (Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai) pada tanggal 18 September 2022 lali.

“Dari segi pemenuhan permintaan keterjangkauan harga, TPID telah melaksanakan kegiatan operasi pasar dan pasar penyeimbang secara rutin dan masif di berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, kami berharap daya beli masyarakat dapat tetap terjaga di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, serta inflasi semakin terkendali,” bebernya.

Selain itu, Sekda Kalteng juga mengatakan, kinerja pertumbuhan ekonomi di Kalteng dari tahun ke tahun pada triwulan II 2022 tumbuh impresif sebesar 7,31 persen, sama tingginya dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 7,32 persen.

“Meski demikian, tentunya tantangan pemulihan ekonomi ke depan tetap harus kita jaga bersama, di tengah semakin meningkatnya tensi geopolitik dunia akibat perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, sehingga menyebabkan permasalahan rantai pasokan global dan mendorong kenaikan harga energi dan pangan, dan berdampak pada kenaikan inflasi di berbagai negara, termasuk Indonesia yang tercatat mengalami inflasi tahun ke tahun sebesar 5,95% pada September 2022,” tandasnya. (asp)