Cerpen: Air Terjun Biru

Ilustrasi (Sumber: apkdl.in)

memberanikan diri untuk mendekati gadis itu. “Putri Andini, aku sudah jatuh cinta kepadamu sebelum aku bertemu denganmu. Kamu pernah hadir di mimpiku dan kekuatan cinta mampu membawaku untuk ke sini,” ungkap Wardhana lagi. Putri Andini kembali melemparkan senyumannya, “maka nikahilah aku, dan aku akan berikan keturunan yang sangat kamu impikan itu.” Wardhana pun setuju dengan itu semua, ia akan membawa Putri Andini untuk ikut dengannya. Namun, tiba-tiba Putri Andini menahan langkahnya. “Tunggu dulu,” ujar Putri Andini. “Ada apa kekasihku?” Wardhana mengernyit heran. “Wardhana, apa kamu mau hidup denganku selamanya?” tanya Putri Andini. “Mengapa kamu menanyakan hal itu? Aku tentu mau,” balas Wardhana. “Wardhana, jika itu mau kamu, maka carikanlah sosok penggantiku yang akan menjaga air terjun ini untuk selamanya. Agar aku bisa selamanya pula hidup denganmu, dan selamanya ada di duniamu, karena jika aku pergi dari air terjun ini tanpa pengganti, aku akan mati.

Wardhana kembali kebingungan, dalam pikirannya tidak ada satu orang pun yang dapat ia jadikan penjaga air terjun itu sebagai pengganti Putri Andini yang akan ia ajak untuk hidup dengannya. “Tapi, aku tidak bisa melakukan itu, Putri Andini,” kata Wardhana. “Baiklah, kalau begitu, aku tidak bisa ikut denganmu,” Putri Andini pun memulai langkah untuk kembali menuju air terjun itu. “Putri Andini,” tahan Wardhana dan ia kembali meyakinkan sosok itu untuk tetap ikut dengannya. “Sundari, yang akan menjadi penjaga air terjun ini,” ucap Wardhana. “Apa kamu yakin? Jika itu terjadi, maka kamu tidak akan bisa kembali hidup dengannya, Wardhana.”

Wardhana mengatur napas beratnya,