Cerpen: Air Terjun Biru

Ilustrasi (Sumber: apkdl.in)

walau tubuh rentanya terasa berat, ia berusaha untuk melangkahkan kaki menuju air terjun itu. Air terjun yang menjadi tempat terakhirnya bertemu dengan Sundari kala itu. Bermalam-malam, Wardhana masih menguatkan dirinya hingga pada akhirnya ia tiba di tujuan. Di bawah air terjun itu, Sundari menyambut hangat kedatangan Wardhana. Wardhana pun mengungkapkan penyesalannya dan meminta maaf kepada Sundari. Andai waktu bisa diulang, Wardhana memilih untuk selamanya hidup berdua dengan Sundari tanpa keturunan daripada harus mengeluarkan sosok seperti Putri Andini dari tempat asalnya. Wardhana sangat ingin kembali bersama Sundari. Namun, semua itu sudah tidak mungkin. Sundari sudah menjadi penunggu air terjun itu dan ia tidak akan hidup jika beranjak pergi dari air terjun itu. Wardhana pun hanya mampu memandang Sundari dari kejauhan, ia tidak bisa lagi memeluk istrinya seperti dulu tersebab keadaan yang terjadi karena keputusannya sendiri.

Terkadang manusia rela membuang sesuatu sederhana yang bernilai harganya hanya demi sesuatu yang istimewa namun menghadirkan derita. Semua tidak akan terjadi jika seandainya Wardhana berbesar hati untuk menerima kekurangan Sundari. Sebab, di sisi lain, kekurangan itu memiliki kelebihan yang sangat berarti. Cinta Wardhana dan Sundari masih tercurah, meski hanya saling tatap dari kejauhan tanpa mampu untuk saling mendekap.