BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus mendorong inisiatif sawit ramah anak sebagai bagian dari strategi menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan berdaya saing, menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Maskur, dalam Seminar dan Workshop Sawit Ramah Anak, Kamis (23/10/2024).
Maskur menegaskan bahwa salah satu tantangan utama adalah pemenuhan hak anak di wilayah terpencil yang sulit mengakses layanan dasar.
“Anak-anak di wilayah terpencil harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka yang tinggal di daerah dengan akses lebih baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, peran industri sawit sangat strategis dalam mewujudkan hal ini. Industri sawit yang melibatkan jutaan pekerja dan beroperasi hingga ke pedesaan memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak.
“Tantangan utama di desa adalah minimnya infrastruktur. Perlu kolaborasi antara pemerintah dan industri sawit untuk memastikan dampak positif bagi anak-anak,” jelas Maskur.
Menurutnya, sawit tidak hanya memiliki dampak ekonomi, tetapi juga misi sosial yang besar. Salah satu langkah konkret adalah dengan mempromosikan sawit ramah anak melalui kegiatan seperti seminar dan workshop ini.
“Kita dorong gerakan perlindungan anak dari perkebunan sawit hingga ke masyarakat luas,” tambahnya.
Maskur menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pendidikan, kesehatan, dan perekonomian di sekitar perkebunan.
“Dengan kebijakan yang tepat dan sinergi yang kuat, industri sawit dapat menjadi penggerak peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar,” tutupnya.
Melalui inisiatif sawit ramah anak, Pemprov Kalteng berkomitmen menjadikan industri sawit sebagai bagian dari solusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (asp)