BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran meminta kepala daerah atau ketua satgas Covid-19 Kabupaten/kota yang belum memiliki alat PCR untuk segera menyediakannya.
Hal ini selain untuk mempercepat pemeriksaan juga membantu pelayanan kepada masyarakat di daerahnya agar dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.
“Kita terus melakukan upaya percepatan penanganan Covid-19, dengan berbagai cara dan upaya. Baik vaksinasi yang terus berjalan juga tracing dan lainnya hingga upaya prokes ketat. Jangan berhenti dalam melayani masyarakat, demi upaya penanganan Covid-19 ini,” ucap Sugianto.
Gubernur menjelaskan, guna memaksimalkan penanganan Covid-19 di wilayah Bumi Tambun Bungai, seluruh pemerintah daerah diminta untuk dapat memaksimalkan proses pelacakan pasien terkonfirmasi, guna memaksimalkan penanganan Covid-19.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh kepala daerah untuk dapat menyiapkan fasilitas isolasi secara terpusat, guna mempermudah pengawasan terhadap warga kontak erat dan bergejala ringan agar dapat tertangani secara bertahap.
Gubernur Sugianto menyebutkan, sejumlah kabupaten di wilayah Barito dan Kabupaten Kapuas mengalami peningkatan dalam beberapa waktu ini. Untuk itu, dirinya mengharapkan agar masing-masing kepala daerah dapat menekan angka penyebaran Covid-19 dengan percepatan penanganan, imbauan prokes ketat, serta pengawasan dalam upaya pencegahan sebaran covid.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Suyuti Syamsul, Jumat (13/8/2021) kembali mengimbau dan meminta, seluruh kepala daerah di kabupaten dan kota untuk dapat menyediakan fasilitas pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) di wilayahnya.
“Kami mendorong seluruh kabupaten dan kota agar memiliki fasilitas pemeriksaan PCR ini. Ini untuk mempercepat proses tracing. Agar warga yang diduga terkonfirmasi positif dapat segera ditangani. Tentunya, kami selalu mendorong agar semua kabupaten memiliki alat PCR. Harganya tidak semahal awal pandemi. Lagian PCR ini bisa dipakai untuk pemeriksaan penyakit lain setelah pandemi,” ucap Suyuti Syamsul. (hdr)