Sekda Kalteng Tekankan Upaya Pengendalian Inflasi Terus Dimaksimalkan

1833

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng mengadakan rapat, yang digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (2/12/2022). Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin.

Dalam kesempatan tersebut, Nuryakin mengatakan inflasi di Kalteng khususnya di Kota Sampit dan Kota Palangka Raya sudah mengalami penurunan. Hal itu sejalan dengan berbagai intervensi yang telah dilakukan.

“Kami ingin TPID dan Satgas Pangan benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik, ini menjadi PR kita bersama untuk pengendalian inflasi di Kalteng. Kita tetap memaksimalkan apa yang bisa kita lakukan,” ucapnya.

Lanjutnya, meskipun inflasi di Kalteng termasuk tinggi, tapi secara perekonomian Kalteng tertinggi di Kalimantan. Sehingga karena inflasi yang terjadi, tentunya akan ada respon dari Pemerintah Pusat terhadap Provinsi Kalteng.

“Sebentar lagi kita akan menyambut momentum natal dan tahun baru (nataru), kita sudah lihat penyebab inflasi di Kalimantan Tengah khususnya Kota Sampit dan Kota Palangka Raya, meskipun ada sedikit penurunan tetapi kita harus mawas diri, di bulan Desember ini harus kita maksimalkan lagi,” imbuh Sekda.

Pada kesempatan yang sama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng, Magfur menyampaikan, pada bulan November 2022 ini Provinsi Kalteng mengalami inflasi 0,16 persen (mtm).

“Di tahun 2023 nanti akan adanya isu kenaikan tarif cukai rokok, sehingga diperkirakan tekanan inflasi pada Desember 2022 akan kembali meningkat. Selain itu juga adanya risiko lain seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar, curah hujan tinggi, peningkatan permintaan masyarakat menjelang nataru, juga bisa menyebabkan tekanan inflasi meningkat,” jelasnya.

Lebih lanjut Magfur menyatakan bahwa pada bulan November inflasi di Provinsi Kalteng meningkat sehingga berada di urutan kedua secara nasional setelah Provinsi Kalsel.

“Kemarin kita berada di urutan empat dengan inflasi sebesar 6,06 persen. Sekarang kita ada di runner up dengan inflasi sebesar 6,98 persen,” sebutnya. (asp)